Dika Tarmo
(Siswi SMK Negeri Ampera Kelas XII Asisten Keperawatan)
Pada tahun 2020, saya memasuki SMK
Negeri Ampera, saya sangat senang bersekolah di sekolah ini karena sekolah ini
sangat disiplin, kebersihan sekolanya sangat dijaga. Sekolah kami ini sudah dua kali mendapat penghargaan sebagai
sekolah terbersih di Kabupaten Alor.
SMK Negeri Ampera adalah sekolah
kesehatan. Selain itu, sekolah ini adalah satu-satunya sekolah di Kabupaten
Alor ini. Sekolah ini memiliki dua program keahlian, yakni Asisten Keperawatan
dan Farmasi Klinis dan Komunitas.
Siswa-siswi di sini diajarkan
untuk disiplin. Kami sangat bangga dengan pemimpin kami di sekolah, yaitu Bapak
Kepala sekolah kami. Ia adalah orang yang sangat disiplin. Begitu juga dengan
guru-gurunya. Selain itu, guru-gurunya juga ada bermacam-macam karakternya. Dari
ada yang keras, lembut, tegas, slow/ lemah lembut, semuanya ada.
Ada satu guru kami yang sangat
disegani karena guru ini sangat tegas, suka menghajar kami, ketika kami salah.
Dia sering dijuluki "Malaikat Pencabut Nyawa". Walaupun demikian, kami
sangat bangga dengan guru ini, karena wataknya, dan didikannya yang keras, kami
selalu disiplin, dan selalu menjaga kebersihan sekolah kami.
Ada juga guru yang selalu memberikan
nasihat dan motivasi. Ia adalah guru yang sangat-sangat luar biasa. Mau dibilang,
ia adalah sang motivator terbaik yang kami kenal. Selain itu, ada juga guru yang
sangat akrab dengan kami. Mau dibilang guru ini sangat dekat dengan anak
muridnya. Dan masih banyak lagi watak guru-guru kami.
Kami bersekolah seperti biasa. Tetapi,
suatu ketika, ada satu problem yang kami alami yaitu tentang guru kejuruan
kami. Hamper dua tahun, guru kejuruan kami
digonta-ganti. Sampai akhirnya, kami program keahlianasisten keperawatan
mendapat guru kejuruan yang sangat kami senang. Ia mengajarkan kami bagaimana
memasang infus, menginjeksi, merawat luka, dan menjahit luka.
Sekolah kami sangat luar biasa, sekolah
yang berisi siswa-siswi yang hebat dan guru-guru yang hebat. Sekolah kami sangat
berbeda dengan sekolah lain. Selama kami bersekolah di SMK Negeri Ampera mau dibilang,
sekolah kami bebas dari perkelahian, atau bebas dari konflik. Sekolah kami
sangat menomorsatukan disiplin. Disiplin belajar maupun kehadiran. Kehadiran
kami di pagi hari sangat selalu diapelkan. bukan hanya kami, Guru-guru kami
juga. Guru-guru harus menggunakan e-finger.
Disiplin belajar kami juga terlaksana dengan baik.
Kami setiap hari harus dipaksa
untuk belajar mau itu belajarnya ada guru ataupun tidak. Ada salah satu pak
guru saya berkata, “anak TK tu yang belajar na harus dibimbing. Kalau kalian
sudah besar. Atur diri kalian dalam kelas. Buat aturan dalam kelas sendiri. Semua
ini dilakukan bukan untuk orang lain, tetapi untuk kalian sendiri. Sukses atau
tidak. Pintar atau tidak, semuanya tergantung anda semua. Anda yang akan hadapi
masa depan, buka orang tua, atau guru-guru kalaian”.