Multimedia Pembelajaran Interaktif: Sebuah Review*



Buku ini bisa menjadi panduan untuk para mahasiswa yang berniat mengembangkan atau melakukan penelitian tentang multimedia pembelajaran interaktif. Berikut ini beberapa point yang menjadi bahan pertimbangan untuk mahasiswa yang berencana mengembangkan atau melakukan penelitian multimedia pembelajaran interaktif.
Pada bab 1, penulis menjelaskan secara detail tentang apa itu multimedia, apa saja elemen multimedia, bagaimana penyajian multimedia, alat membuat multimedia, distribusi multimedia, dan pemanfaatan multimedia. Kelebihannya pada bab 1 yakni, penjelasannya tidak terlalu panjang atau bertele-tele, cukup ringkas, dan mudah dimengerti inti dari pesan yang ingin disampaikan. Penjelasannya juga disertai dengan gambar, sehingga memudahkan pembaca untuk memahaminya. Sedangkan, kekurangannya, menurut saya, ada beberapa gambar, yang kualitasnya perlu diperbaharui karena masih ada beberapa yang blur/ pecah. Selain itu, perlu di-highlight/ di-underline beberapa bagian penting dari isinya.
       Pada bab 2, penulis membahas prinsip multimedia pembelajaran yang meliputi pendahuluan, teori kognitif multimedia pembelajaran, prinsip multimedia pembelajaran, dan aspek multimedia pembelajaran. Kelebihan dari bab ini, terdapat teori kognitif yang sangat penting untuk dipahami oleh seluruh pembelajar sebelum mengembangkan multimedia pembelajaran interaktif. Ada tiga asumsi penting dalam bab ini, yaitu: saluran ganda, kapasitas terbatas, dan pemrosesan aktif yang mejadi dasar dari teori tersebut. Semuanya itu dibahas secara rinci/ detail.
         Dalam pada itu, kita dipahamkan bahwa, kapasitas otak manusia itu terbatas. Manusia hanya dapat menerima, dan memproses informasi yang terbatas pada tiap panca indra. Informasi yang masuk secara berlebihan, pada tiap panca indra, akan membebani memori kerja manusia. Oleh karena itu, ketika menyajikan multimedia sebaiknya dipilih bentuk media yang dapat ditangkap oleh panca indera secara berimbang. Dalam proses pembelajaran, hal-hal tersebut perlu untuk diperhatikan dalam pengelolaan informasi yang baru. Bila perlu dikaitkan dengan pengalaman yang dimiliki peserta didik. Hal ini sejalan dengan teori belajar kontruktivisme.
        Sedangkan, kekurangannya, menurut saya perlu diberikan penjelasan contoh atau penerapan langsung dari prinsip multimedia. Misalkan, dijelaskan ada prinsip signaling. Di point ini, mungkin bisa diberikan gambar ilustrasi penerapan prinsip ini dalam pembuatan multimedia pembelajaran itu seperti apa.
     Pada bab 3, dibahas tentang multimedia pembelajaran interaktif (MPI). Beberapa materi pembelajaran interaktif antara lain, yaitu: pendahuluan MPI, pengertian MPI, level interaktivitas MPI, strategi penyajian MPI, cara meningkatkan motivasi dalam MPI, dan komponen-komponen MPI. Kelebihan bab ini, yaitu: pembahasan pada level interaktivitas sangat baik dengan menampilkan gambar penjelas. Sedangkan kekurangannya, mungkin perlu penjelasan pada bagian komponen MPI. Misalkan, membuat title page. Mungkin perlu ditambahkan screen shoot contoh title page yang baik. Namun, akan lebih baik lagi, jika dalam bab ini dijelaskan tentang software yang dapat digunakan untuk membuat multimedia secara rinci.
        Pada bab 4, penulis membahas tentang pengembangan MPI, yang meliputi berbagai model pengembangan MPI, dan beberapa karakteristik model,  yang biasa digunakan dalam pengembangan multimedia. Kelebihannya, dari bab ini memberikan referensi beberapa model pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif, yang beragam dan cukup detail, dan disampaikan secara ringkas. Sedangkan, kekurangannya, menurut saya akan lebih baik jika semua model yang dibahas dalam bab ini, disajikan lebih lengkap lagi sebagaimana penulis menjelaskan model APPED. Mungkin perlu diberikan kalimat penjelas, dan langkah-langkah inti dari tiap model yang disebutkan oleh penulis, sebagaimana penulis menjelaskan detail Model APPED.
      Pada bab 5, penulis membahas tentang evaluasi multimedia. Di bagian ini berisi pendahuluan, kriteria kualitas MPI, evaluasi formatif, dan evaluasi sumatif. Bab ini sudah sangat baik. Bab ini menjelaskan tentang kualitas multimedia yang baik dari aspek isi, instruksional, dan juga tampilan. Dijelaskan juga tentang cara mengevaluasi multimedia pembelajaran interaktif. Namun, menurut saya, bab ini akan lebih baik jika diberikan satu contoh singkat tentang evaluasi pembelajaran interaktif secara konkrit.
        Secara garis besar, munurut saya, buku ini sudah sangat bagus. Bahasa yang digunakan oleh penulis padat, sangat mudah dipahami, penjelasan materi sudah baik, beberapa penjelasan sudah disertai oleh gambar penjelas dan tidak berbelit-belit. Buku ini cocok bagi para mahasiswa yang sedang atau akan melakukan penelitian atau pengembangan.
        Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pembaca tulisan review ini. Terima kasih juga kepada penulis buku ini, Prof. Drs. Herman Dwi Surjono, M.Sc., MT., Ph.D, selaku dosen mata kuliah Multimedia Pembelajaran, yang telah memperkenankan kami mahasiswa Teknologi Pembelajaran (saya-red) untuk me-review bukunya. Saran dan kritik dari pembaca yang membangun atas review ini, sangat ditunggu. Terima kasih.


*Gusti Omkang Hingmane (Mahasiswa Teknologi Pembelajaran, Universitas Negeri Yogyakarta)


Post a Comment (0)
Previous Post Next Post