Ketika membaca https://bola.kompas.com/24/4/2024,
saya yakin profesionalisme seorang STY. Seorang STY pasti sangat melibatkan
sikap yang berorientasi pada tugas, etika, dan integritas. Seorang STY, yang
profesional akan memastikan bahwa setiap pemain akan bermain dengan baik sesuai arahannya. Seorang coach STY akan
memastikan bahwa tim yang dipimpin telah mempersiapkan diri secara matang, baik
secara fisik maupun mental, untuk menghadapi Korea Selatan.
Dalam konteks
pertandingan bola kaki antarnegara ini, profesionalisme STY mampu untuk
mengelola tekanan dan emosi yang tinggi, baik yang datang dari negara timnya
ataupun negaranya bahkan dirinya sendiri atau keluarganya. Seorang STY, yang profesional akan tetap tenang dan berfokus
pada tugasnya, meskipun dihadapkan pada situasi rumit, dimana ada pertentangan pada dirinya sendiri, nasionalismenya, bahkan kebangsaannya. Saya yakin, STY akan memastikan bahwa keputusan yang dibuat, didasarkan
pada logika dan keadilan, bukan emosi atau preferensi pribadi.
Namun, di
samping profesionalisme, nasionalisme juga memainkan peran penting dalam
kepemimpinan seorang pelatih sepak bola ketika lawan negara sendiri.
Nasionalisme adalah rasa cinta dan kebanggaan terhadap negara, budaya, dan
identitas nasional. Dalam konteks pertandingan olahraga antarnegara,
nasionalisme seringkali mendorong semangat juang yang kuat dan dorongan untuk
memberikan yang terbaik bagi negara. Dan dalam benak saya, nasionalisme dalam
tim persepakbolaan pun, saya pikir, STY sangat memperhatikannya. STY tidak akan
membiarkan tim persepakbolaan yang telah ia bangun itu runtuh. Ia tidak mau ada
kehancuran pada tim U-23 Indonesia.
Saya yakin,
STY akan memimpin U-23 Indonesia untuk tetap lawan negara sendiri. Ia pasti
mampu mengintegrasikan nilai-nilai nasionalisme ini dengan profesionalismenya. STY
harus dapat menginspirasi timnya untuk berkompetisi dengan semangat
nasionalisme yang tinggi, sambil tetap menjaga profesionalisme. Ini memang tantangan
yang rumit, karena terkadang semangat nasionalisme dapat mempengaruhi keputusan
dan tindakan secara emosional pada tim U-23 itu sendiri.
Salah satu
cara untuk mencapai keseimbangan ini adalah melalui komunikasi yang jelas dan
transparan. Itu saya yakin STY memiliki itu, seperti beredar video-video STY yang
bercanda gurau dengan para pemainnya. STY pasti selalu berbuka berkomunikasi
dengan tim tentang harapan, nilai, dan tujuan yang ingin dicapai dalam pertandingan
atau timnya.
Selain itu, STY
sudah menjadi contoh yang baik bagi timnya. STY sudah menunjukkan dedikasi,
disiplin, dan etika kerja yang tinggi, sehingga dapat menginspirasi para pemain
untuk mengikuti jejaknya. Dengan menjadi contoh yang baik, seorang STY dapat
membantu menciptakan budaya yang positif dan membangun semangat tim yang kuat.
Dengan
demikian, saya yakin, profesionalisme dan nasionalismenya STY pasti bersinergi
dalam dirinya ketika bertanding lawan negara sendiri. Seorang STY pasti mampu
menggabungkan nilai-nilai ini dengan bijak, agar dapat memotivasi tim untuk
berkompetisi dengan semangat yang tinggi sambil tetap menjaga integritas. Saya bangga
membaca kalimat ini “olah raga adalah olah raga, pertandingan
adalah pertandingan. Kami akan melakukan yang terbaik untuk besok” https://www.beritasatu.com/24/4/2024.
Saya yakin moment ini ada nilai-nilai
positif pada STY untuk para atlit-atlit U-23 Indonesia untuk melawan Korsel. Semangat STY, anda pasti bisa!