Puputku Sayang, Puputku Malang



(Oleh: Gusti Omkang Hingmane, alumnus mahasiswa FKIP Bahasa Inggris, Undana)

Memang benar zaman telah berubah. Dulu, orang berkomunikasi cuma hanya dengan surat-menyurat; menggunakan alat bantu (ketongan, gong dan lain sebagainya); berteriak dari satu tempat ke tempat yang lainnya, dengan tujuan untuk menyampaikan ide, pesan, informasi dan lain sebagainya. Hal ini tentu saja usaha memakan waktu, tenaga yang banyak untuk mencapai apa yang diinginkan.
Hal yang sulit dulu kini menjadi sesuatu yang gampang di zaman sekarang. Dulu orang berkomunikasi hanya dengan surat-menyurat, memukul alat yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi (kentongan, gong dan lain sebagainya), berteriak dari satu tempat ke tempat yang lainnya, namun sekarang hal yang tradisional itu telah diubah dengan hal-hal yang mengglobal, Katakanlah, adanya TV, radio HP, dan lain sebagainya yang dapat membantu kita dalam menyampaikan, ide, pesan bahkan informasi.
Di zaman sekarang, yang lebih ditenarkan lagi adalah dengan adanya facebook, twitter, dan jejaringan sosial lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa, memang benar-benar dunia  telah menjadi kecil. Orang di Amerika sana dapat berkomunikasi langsung dengan orang di Indonesia bagian pelosok atau terpencil. Karena orang di daerah terpencil pun telah memiliki alat komunikasi yang cukup canggih yang dapat digunakan untuk berkomunikasi.
Alat komunikasi (facebook, twitter, dan lain sebagainya) memang sangat membantu, namun di sisi lain hal ini juga dapat mengdisintegrasikan suatu bangsa, dimana orang dapat menggunakan items tersebut untuk menghina, menghujat, menceritakan kebusukan orang lain, menceritakan hal-hal yang berhubungan dengan agama (institusi) lain, dan lain sebagainya. Hal tersebut dapat kita lihat bersama dalam salah satu jejaringan sosial (facebook) yang dimiliki oleh seseorang yang menamakan facebook tersebut dengan nama “PUPUT YANG TERSENYUM”.
Hal yang sangat tidak terpuji yang dia lakukan ialah, memasang fotonya Tuhan orang Kristen (Yesus) dengan berbagai keunikan gambar yang tidak seharusnya ia lakukan, dan ia juga bernada yang sangat miring terhadap gambar yang ia pasang. Sungguh sesuatu perbuatan yang sangat tidak terpuji alias amoral.
Hal yang tidak masuk di akal lagi ialah, seolah-olah dia (Puput) mengakaui agamanya paling benar. Dari pada itu, dia beranggapan bahwa agama yang lain salah atau tidak benar. Dapat ditunjukkan dengan mempermainkan nama Tuhan orang Kristen. Hal-hal inilah yang membuat banyak orang yang meng-add-nya sebagai partner, bahkan ada yang sampai bernada miring, dan memasang foto yang tidak seharusnya dipasang untuknya. Pertanyaan yang kemudian muncul untuk Puput ialah, apakah Puput ini beragama atau tidak? Jika ya, Apakah Puput,  dalam agamanya mengajarkan untuk menjatuhkan agama orang lain? Menanggapi hal tersebut apa yang seharusnya dilakukan oleh orang yang beriman dan sebagai makhluk yang berasio?
Tanggapan sebagai Orang yang Beriman
            Dari persoalan di atas, memang hal itu mengguncang akan keeksistensial kita sebagai mahkluk yang berTuhan. Tetapi hal tersebut juga menguji akan seberapa besar iman kita kepada Tuhan. Artinya, apakah yang tertulis dalam injil benar-benar teraplikasi dalam kehidupan kita sebagai orang yang percaya kepada Tuhan. Sebagai contoh, Tuhan mengajarkan kepada kita untuk saling mengampuni, apakah kita saling mengampuni? Tuhan mengajarkan kepada kita, kita harus mendoakan musuh-musuh kita, apakah itu telah teraplikasi? Dan masih banyak pesan yang diberikan atau diajarkan Tuhan kepada kita.
Hal yang dilakukan oleh Puput di atas, laksana angin ribut yang menerpa suatu pohon yang besar. Jika pohon itu tetap mengakar dengan kuat, saya yakin pohon itu tidak akan tumbang. Dengan sendirinya pohon itu akan selalu tumbuh dan menghasilkan buah yang kemudian dapat di nikmati oleh semua orang.
Kita pohonnya yang harus berakar kuat, dan Puput anginnya. Akar yang dimaksud di sini adalah kesaksisn Alkitab yang bisa menjadi pegangan kita, katakanlah: pertama, Saulus  berubah nama menjadi Paulus, dimana Saulus yang adalah pembunuh orang-orang pilihan Tuhan yang sedang mengkabarkan berita keselamatan, tetapi kemudian dipakai oleh Tuhan sebagai pengkabar Injil yang luar biasa. Hal ini juga kita harus yakin bahwa Puput sementara mengikuti jejak rasul Paulus. Kedua, Jika ditampar pipi kirimu, berikan juga pipi kananmu. Karena orang yang sabar disayang Tuhan. Ketiga, kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang membenci engkau, seperti tertulis juga di doa Bapa kami, mengajarkan hal “mengampuni”. Tanpa penghayatan dan pengamalan akan hal di atas, saya yakin hidup kita akan sia-sia. Kita bukan orang Kristen yang sesungguhnya.
            Sebagai orang kristen kita pun harus menunjukkan bahwa kita ini benar-benar pengikut Yesus yang setia. Hal tersebut dapat kita lihat dalam kepribadian Yesus. Kita tidak diajarkan akan hal-hak yang jahat. Kita jangan jadi orang kristen tempelan atau KTP. Hal tersebut dapat kita lihat pada facebooknya Puput, dimana banyak yang mengkomentari bukan sebagai orang kristen. Karena ditunjukkan dengan nada yang miring atau tidak sepantasnya dikatakan, memasang gambar yang tidak seharusnya dipasang, dan lain sebagainya. Hal yang dibuat oleh Puput, seharusnya kita serahkan kepada Tuhan. Cuma dengan hal ini Puput sendiri juga akan dituntun ke jalan yang benar.
Tanggapan sebagai Mahkluk Berasio
            Secara manusia, kita tidak dapat tinggal diam apa yang dilakukan oleh Puput.  Sebagai contoh banyak yang meng-add Puput dengan berbagai komentar. Ada yang menanggapi dengan nada miring dan ada pula yang dengan nada sangat lurus. Ada yang menunjukkan bahwa dia benar-benar penganut agam Kristen, namun ada pula yang menunjukkan tidak beragama sama sekali, yang sama persis dengan Puput. Ada pula yang menunjukkan sebagai mahkluk berasio dan adapula yang tidak sama sekali.
            Hal yang dapat dilakukan sebagai manusia (berasio) yang sangat diikat dengan ketat oleh hukum, seharusnya, kita meminta para petinggi dan penegak keadilan di negeri in untuk segerah mencarikan solusinya. Bukan main hakim sendiri seperti membalas kata-katanya yang kotor dengan kata-kata yang kotor juga. Atau menghujat Puput; memasang gambar yang tidakk seharusnya dipasang.
Hal yang seharusnya dilakaukan sebagai manusia yang berlogika; makhluk yang beriman adalah, katakanlah, menyurati Presiden dan Wakil Presiden, Kapolri, Kementrian agama dan Kementrian yang berkecimpung dalam bidang komunikasi dan informasi untuk segerah mencarikan solusi. Saya pikir hal ini yang sangat bijak.

 Ini sungguh suatu hal yang sangat serius yang harus segera ditangani, jika tidak segera ditangani oleh pihak yang berwajib, maka akan muncul Puput-Puput yang lain, dan pasti mereka akan lebih keras mengguncang akan negara kesatuan ini. Hal ini secara otomatis, akan lebih menghancurkan kebhinekaan kita atau bangsa yang dikenal sebagai bangsa yang plura. Hal ini bisa-bisa menimbulkan disintergrasi bangsa Indonesia ini. Merdeka!
Post a Comment (0)
Previous Post Next Post