Pembukaan MPLS: Orang Tua Menyerahkan Anaknya ke Sekolah


Pose Bersama Kepala SMK Negeri Ampera, Ketua Komite, dan Orang tua
setelah menyerahkan peserta didik baru ke pihak sekolah

Sekolah mengadakan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di ruangan SMK Negeri Ampera. Kegiatan ini berlangsung pada hari Senin, tanggal 15 Juli 2019. Kegiatan ini berlangsung selama 4 hari. Dari hari Senin, 15 Juli sampai dengan Kamis, 18 Juli 2019.
Dalam kegiatan ini, hadir pula berbagai kalangan. Ada Kepala SMK Negeri Ampera, ketua komite SMK Negeri Ampera, para pendidik dan tenaga pendidik SMK Negeri Ampera, para orang tua dari peserta didik baru, peserta didik baru, dan para pengurus OSIS SMKN Ampera.
 Pada penyampain laporan oleh ketua panitia, Najamudin Haju, S.Pd, bahwa ada sekita 46 orang peserta didik yang mengambil formulir. Tetapi 43 yang diterima. Dan mereka akan dibagi ke dalam 2 program keahlian yang ada di SMK Negeri Ampera ini.

Kepala SMK Negeri Ampera sedang memberikan arahan
setelah penyerahan peserta didik baru oleh ketua komite.

“Ada 46 orang peserta didik yang mengambil formulir. Laki-laki 11 orang dan perempuan 35 orang. Tetapi yang kami terima 43 orang peserta didik baru. Karena yang mengembalikan formulir berjumlah 43 orang. Mereka akan didistribusikan ke dalam 2 program keahlian yang ada di SMK Negeri Ampera ini berdasarkan nilai mereka," ujar Ketua Panitia, Najamudin Haju, S.Pd.

Kepala SMK Negeri Ampera sedang memberikan sambutannya

Selain itu, ketua komite SMK Negeri Ampera, Abas Hukung, yang mewakili semua orang tua peserta didik baru, sebelum menyerahkan anak-anak ke sekolah, dalam sambutannya, Ketua Komite SMK Negeri Ampera mengatakan bahwa semua anak didik yang diserahkan ke sekolah ini, kita sebagai orang tua harus memberikan dukungan penuh. Jangan sedikit-sedik melapor ke polisi, atau mengamuk, atau mengancam guru dan pegawai di sekolah, hanya gara-gara guru mencubit anak didik. Padahal, orang tua pun pasti demikian, kalau anak-anak buat salah. Semua ini demi memperbaiki karakter anak kita.
“Jangan sedikit-sedik lapor ke polisi bahwa guru membuat kekerasan. Kita (orang tua) punya anak di rumah kalau buat salah kita cubit. Kalau guru cubit, sama saja kita (orang tua) cubit anak, kan? Untuk itu, kita sama-sama harus memahami itu sebagai pembentukan karakter anak," tegas ketua komite, Abas Hukung.      
Kepala SMK Negeri Ampera, Drs. Moh. Bajher Kamahi, M.Pd di hadapan para orang tua, ketua komite, peserta didik baru dan pendidik dan tenaga pendidikan SMKN Ampera menyampaikan ucapan berterima kasih atas kepercayaan orang tua ke sekolah ini untuk mendidik anak-anaknya.
“Saya menyampaikan terima kasih karena Bapak/ mama bisa menitipkan putra/ putri Bapak/ mama di sekolah ini. Jadi itu suatu nilai apersepsi, suatu nilai penghargaan bahwa Bapak mama bisa mempercayaai banyak. Dan kepercayaan ini tidak akan kami sia-siakan. ini menjadi tanggungjawab yang besar buat lembaga ini karena Bapak mama sudah menyerahkan melalaui Bapak Komite," tutur Bajher, ketua MKKS SMK.
“Beberapa tahun akhir ini, perhatian orang-orang tua ini, mohon maaf, kebanyakan dari luar ABAL. Bahkan saya sering menyampaikan bahwa bisa jadi anak-anak Ampera, Alokai, Leolang, sekolahnya kurang di sini. Tetapi orang-orang di luar akan sekolah banyak di sini. Ini menunjukkan bahwa sekolah ini dibutuhkan oleh masyarakat. Tidak berarti bahwa masyarakat di sini tidak butuh. Tidak juga. Tetapi manfaat sekolah ini sudah dirasakan oleh khalayak ramai Alor," tambah kepala sekolah.
Selain itu, di hadapan para undangan kepala SMK Negeri Ampera, Drs. Moh. Bajher Kamahi, M.Pd memperkenalkan keadaan sekolah. Mulai dari akses jalan masuk yang tidak ada, lahan sekolah yang sempit, dan keadaan guru kejuruan yang tidak tetap. Tetapi di hadapan para undangan juga, kepala sekolah menyampaikan bahwa semua hal itu akan diupayakan selesai dalam beberapa tahun ke depan kalau masih diberikan kepercayaan memimpin. 
Post a Comment (0)
Previous Post Next Post