Percakapan Malam


Karla Mbura

(Siswi SMK Negeri Ampera kelas XII Asisten Keperawatan)


Di malam yang indah, ada enam orang gadis yang duduk di tepi pantai dan merasakan hembusan angin sambil membayangkan impian mereka ke depannya. Keenam gadis tersebut yaitu Nia, Indah, Nike, Dika, Novi dan juga diriku.

Kami adalah sahabat, tetapi sudah seperti bersaudara. Kami selalu bersama-sama baik di waktu suka maupun duka. Kami saling melengkapi kekurangan yang dimiliki, dan selalu kompak dalam segala hal.

BISA BACA JUGA 

https://www.kompasiana.com/riskawulanningsih2746/6228391bbb44866deb2b8e88/masa-depanku

Di malam yang tenang dan hening itu, kami berkumpul bersama di tepi pantai. Kami membahas langkah kami ke depannya setelah lulus sekolah.

"Bagaimana dengan Kuliah Kalian nanti?", pertanyaan yang dilontarkan oleh Nia.

"Entahlah aku belum tahu pasti aku kuliah atau tidak", jawabku.

"Kata orang tuaku, terserah diriku sendiri mau kuliah dimana", ucap si Indah.

"Yah..... kalau aku sudah pasti kuliah di Kupang, karena kampus impianku berada di Kupang", ujar Novi.

"Kakakku ingin mendaftarkan aku pada salah satu kampus kesehatan di Kupang. Namun, Bapakku masih bimbang dengan hal tersebut karena kondisiku yang sering sakit dan sifatku yang manja", jelas si Nike.

"Aku diberi dua pilihan oleh orang tuaku. Mau kuliah di Kupang atau di Makassar", ucap Si Dika.

"Lalu bagaimana dengan dirimu sendiri?", tanya Karla kepada Nia.

"Kalau diriku, yah...belum tahu mau kuliah atau tidak Karena aku masih memikirkan Bapakku yang sedang sakit ditambah lagi diriku yang belum bisa jauh dari Bapakku", jawab Nia.

"Bagaimana kalau kita kuliah di satu kampus, biar kita bisa sama-sama terus", Idenya Inda sambil meminta pendapat dari yang lainnya.

"Keinginanku juga seperti itu. Namun, berpulang kembali pada pribadi masing-masing dan orang tua kita", jelasku

"Yah...terus gimana dong", tanya Nike dengan raut wajah sedih.

"Mau bagaimana lagi, sudah saatnya kita menentukan jalan hidup masing-masing", ujar Nia.

"Meskipun begitu jangan sampai kalian lupa dengan berbagai cerita yang kita lalui bersama, ya!", tegas Dika.

"Dengar tuhhh Karla, kamu kan pelupa hehehe", ejek si Nia.

"Jika aku sampai melupakan kalian semua mungkin itu hal konyol yang aku buat. Masa aku lupa sama orang-orang yang selalu ada buatku bahkan di situasi apa pun, dan memberi semangat jika aku jatuh", balasku sambil meneteskan air mata.

Seketika kami semua menangis sambil berpelukan.

Karena pendidikan, kami dipertemukan dan dipisahkan oleh masa depan. Terima Kasih banyak untuk kalian semua. Sampai jumpa kembali dan semoga kelak menjadi orang yang sukses.

Post a Comment (0)
Previous Post Next Post